Doa wudhu atau berwudhu sebelum shalat adalah wajib, untuk menghilangkan hadast dan najis. membersihkan hadast dan najis dengan cara berwudhu ialah hanya menghilangkan hadast dan najis kecil, seperti buang angin, habis membuang air kecil dan besar. (baca: untuk menghilangkan hadats dan najis besar)
"Rasullulah saw bersabda, " sesungguhnya setiap amalan dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang akan mendapatakan balasan sesuai dengan apa yang di niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rosul-Nya maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan Rosul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena perkara dunia yang ingin dia peroleh atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya hanya mendapat balasan sebagaimana yang diniatkanya." (HR.Bukhari Muslim)
Tata cara berwudhu :
Doa/Niat wudhu
*mengucapakan Bismilah sebelum berdoa
Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsyil ashghari fardah lilaahi ta'aalaa
"Rasullulah saw bersabda, " sesungguhnya setiap amalan dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang akan mendapatakan balasan sesuai dengan apa yang di niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rosul-Nya maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan Rosul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena perkara dunia yang ingin dia peroleh atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya hanya mendapat balasan sebagaimana yang diniatkanya." (HR.Bukhari Muslim)
Telapak Tangan :
Membasuh tangan kanan bersamaan dengan menye-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan tangan yang kiri sebanyak 3 kali juga.
Humran bekas budak Utsman memberitakan kepadanya bahwa Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu meminta diambilkan air wudhu kemudian dia berwudhu dengan membasuh kedua telapan tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung, pent). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kanannya hingga siku sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kiri seperti itu pula. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh kaki kiri seperti itu pula. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu berwudhu seperti yang kulakukan tadi. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini kemudian bangkit dan melakukan sholat dua raka’at dalam keadaan pikirannya tidak melayang-layang dalam urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” Ibnu Syihab mengatakan, “Para ulama kita dahulu mengatakan bahwa tata cara wudhu seperti ini merupakan tata cara wudhu paling sempurna yang hendaknya dilakukan oleh setiap orang.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah, diriwayatkan pula oleh Bukhari dalam Kitab al-Wudhu’ dengan redaksi yang agak berbeda)
Berkumur :
Kemudian Berkumur - kumur ( memasukan air kemulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya).
Ada yang berkata kepada Abdullah bin Zaid, “Lakukanlah wudhu untuk kami sebagaimana tata cara wudhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Maka dia meminta dibawakan sebuah bejana -berisi air- kemudian dia mengambil air itu dengan telapak tangannya dan membasuh keduanya dengan air tersebut, hal itu dilakukannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia masukkan tangannya untuk mengambil air kemudian dikeluarkannya untuk dipakai berkumur-kumur dan ber-istinsyaq/menghirup air ke hidung dari cidukan satu telapak tangan, dia melakukannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia masukkan tangannya ke dalam air dan mengeluarkannya untuk membasuh wajahnya, dia melakukan itu sebanyak tiga kali. Kemudian dia masukkan tangannya ke dalam air dan mengeluarkannya untuk membasuh kedua tangannya hingga dua siku, hal itu dilakukannya sebanyak dua kali-dua kali (kanan dan kiri, pent). Kemudian dia masukkan tangannya ke dalam air dan dikeluarkannya untuk mengusap kepala dari arah depan ke belakang lalu kembali ke bagian depan lagi. Kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga dua mata kaki. Kemudian dia mengatakan, “Demikianlah cara berwudhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah, diriwayatkan pula oleh Bukhari dalam Kitab al-Wudhu’)
Menghirup air dengan hidung :
Menghirup air dengan lubang hidung kemuadian ( mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali. Disunnahkan ketika menghirup air diakukan dengan kuat, kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia tidak mengeraskanya
Ini adalah hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah radhiyahallahu' anhu kepada kami dari Muhammad utusan Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu dia menyebutkan beberpa hadits. Diantaranya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian berwudhu maka hiruplah air dengan kedua lubang hidungnya kemudin kelurkanlah. "(HR.Muslim dalam kitab at-Thaharah).
Membasuh wajah dengan kedua telapak tangan tiga kali :
Lalu memncuci muka, Batas muka adalah dari batasanya tumbuh rambut kepala bagian atas sampai dagu dan mulai dari batas telinga kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 3 kali.
Dari Atha’ bin Yasar dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, Suatu saat dia berwudhu dan sedang membasuh wajahnya. Dia mengambil seciduk air dengan telapak tangan lalu dia berkumur-kumur dengannya dan ber-istinsyaq. Kemudian dia mengambil seciduk air dengan satu telapak tangannya dan dituangkannya di atas telapak tangan yang satunya, kemudian dengan kedua belah telapak tangan itu dia membasuh wajahnya. Kemudian dia mengambil seciduk air untuk membasuh tangan kanannya, lalu mengambil seciduk air lagi untuk membasuh tangan kirinya. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia mengambil seciduk air dengan telapak tangannya lalu disiramkannya sedikit demi sedikit di kaki kanannya hingga terbasuh dengan sempurna. Kemudian dia mengambil seciduk lagi untuk membasuh kakinya, yaitu yang sebelah kiri. Kemudian dia -Ibnu Abbas- mengatakan, “Demikian itulah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan wudhu.” (HR. Bukhari dalam Kitab al-Wudhu’)
Membasuh tangan kanan dan kiri :
membasuh kedua tangan kiri dan kanan sampai siku, dimulai dari siku hingga sampai kedua hujung jari. Mulai dari tangan kanan dahulu diikuti tangan kiri, lakukan sebanyak 3 kali
Habban bin Wasi’ menuturkan bahwa bapaknya menceritakan kepadanya Suatu ketika dia mendengar Abdullah bin Zaid bin ‘Ashim al-Mazini radhiyallahu’anhu teringat bahwa dahulu dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu. Ketika itu, beliau berkumur-kumur kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung). Kemudian beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali. Lalu membasuh tangan kanannya tiga kali demikian juga yang sebelah kiri tiga kali. Lalu beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa air yang dipakai untuk membasuh tangannya tadi. Dan kemudian beliau membasuh kedua kakinya hingga rata dan bersih. Abu Thahir mengatakan: Ibnu Wahb menuturkan kepada kami dari Amr bin al-Harits (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
Mengusap Kepala dan Rambut :
Mengusap air ke kepala. merata menyapu kepala dengan air sekurang-kurangnya tiga helai rambut dan yang lebih ialah menyapu seluruh kepala.
Dari Abdurrahman bin Abi Laila, dia berkataAku melihat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu melakukan wudhu, maka dia membasuh wajahnya tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga kali, dan mengusap rambut kepalanya sekali saja. Kemudian Ali berkata, “Demikianlah cara berwudhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Dawud, disahihkan al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Dawud [1/193] as-Syamilah)
Imam Tirmidzi rahimahullah mengatakan, “Banyak riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau mengusap rambut kepalanya hanya sekali. Dan hal inilah yang diamalkan oleh mayoritas ahli ilmu dari kalangan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para ulama setelah mereka. Inilah yang dipegang oleh Ja’far bin Muhammad, Sufyan ats-Tsauri, Ibnul Mubarak, as-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq. Mereka berpendapat bahwa mengusap kepala cukup sekali saja.” (Sunan at-Tirmidzi [1/49] as-Syamilah)
Mengusap Kedua Telinga :
Setelah itu langsung Mengusap kedua telinga dengan air yang tersisa pada tanganya, lakukan sebanyak 3 kali
Diterangkan oleh penulis Syarah Sunan Abu Dawud bahwa hadits ini menunjukkan bahwa untuk mengusap telinga dipakai air yang sama dengan air yang dipakai untuk mengusap kepala. Dan yang dimaksud dengan kata ‘ghasala’ (membasuh) dalam hadits di atas ketika menceritakan tata cara mengusap telinga, maksudnya adalah ‘mengusap’ (lihat ‘Aun al-Ma’bud [1/131] as-Syamilah)
Membasuh Kedua Kaki :
Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.
Humran bekas budak Utsman memberitakan,Bahwa Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu meminta diambilkan air wudhu kemudian dia berwudhu dengan membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung, pent). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kanannya hingga siku sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kiri seperti itu pula. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh kaki kiri seperti itu pula. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu berwudhu seperti yang kulakukan tadi. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini kemudian bangkit dan melakukan sholat dua raka’at dalam keadaan pikirannya tidak melayang-layang dalam urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” Ibnu Syihab mengatakan, “Para ulama kita dahulu mengatakan bahwa tata cara wudhu seperti ini merupakan tata cara wudhu paling sempurna yang hendaknya dilakukan oleh setiap orang.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah, diriwayatkan pula oleh Bukhari dalam Kitab al-Wudhu’ dengan redaksi yang agak berbeda).
Doa sesudah Wudhu
ash-hadu 'an la 'ilaha 'illallahu wahdahu la sharika lahu wa ash-hadu 'anna Muhammadan 'abduhu wa Rasulluhu. Allahummaj 'alni minat-tawwabina waj'alni minal-mutatahrrin. Subhanaka Allahuma wa bihamdika, ash-hadu an la ilaha 'illa 'Anta, 'astaghfiruka wa 'atubu 'ilayk
arti:
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan tiada ada yang menyekutukanNya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli bertobat, jadikanlah aku orang yang suci, dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.
Imam Muslim mengatakan: Abu Bakr bin Abi Syaibah juga menuturkan kepada kami. Dia berkata: Zaid bin al-Hubab menuturkan kepada kami. Dia berkata: Mu’waiyah bin Shalih menuturkan kepada kami dari Rabi’ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khaulani dan Abu Utsman dari Jubair bin Nufair bin Malik al-Hadhrami, dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, kemudian dia menyebutkan hadits serupa. Hanya saja di dalam hadits ini beliau mengatakan, “Barang siapa yang berwudhu lalu membaca ‘asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh’.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
baca juga :
Demikian Artikel Doa wudhu sebelum dan sesudah wudhu lengkap ini saya tulis.
semoga bermanfaat, dan saya mohon maaf bila ada salah salah dalam penulisan, bila ada salah dan khilaf mohon di beritahukan melalui komentar di bawah ini.