Pentingnya Mempelajari Kisah Orang-Orang Sholih, Dalam Al Qur’an banyak diceritakan kisah-kisah para nabi, rosul, dan
orang-orang yang beriman yang terdahulu. Kisah-kisah ini Allah jadikan
untuk meneguhkan hati RosuluLloh dengan mengambil teladan dari
kisah-kisah tersebut ketika menghadapi permusuhan orang-orang kafir.
Allah Ta’ala berfirman:
"Dan semua kisah dari rosul-rosul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (QS. Hud: 11)
Oleh karena itu, para salaf sangat senang sekali mempelajari kisah-kisah orang sholih agar bisa diambil teladan sebagaimana mereka katakan berikut ini.
Basyr bin Al-Harits Al-Hafi mengatakan,
"Betapa banyak manusia yang telah mati (yaitu orang-orang yang sholih) membuat hati menjadi hidup karena mengingat mereka. Namun sebaliknya, ada manusia yang masih hidup (yaitu orang-orang fasik) membuat hati ini mati karena melihat mereka."
[Shifatush Shofwah, Ibnul Jauziy]
Itulah orang-orang sholih yang jika dipelajari jalan hidupnya akan membuat hati semakin hidup, walaupun mereka sudah tidak ada lagi di tengah-tengah kita. Namun berbeda halnya jika yang dipelajari adalah kisah-kisah para artis, yang menjadi public figure. Walaupun mereka hidup, bukan malah membuat hati semakin hidup. Mengetahui kisah-kisah mereka membuat kita semakin tamak pada dunia dan gila harta.
Imam Abu Hanifah juga lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai bab fiqih. Beliau rahimahuLloh mengatakan,
"Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai dari pada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka."
[Al-Madkhol, 1/164, Mawqi’ Al-Islam]
Begitu pula yang dilakukan oleh Ibnul Mubarok yang memiliki nasehat-nasehat yang menyentuh qolbu. Sampai-sampai ‘Abdurrahman bin Mahdi mengatakan mengenai Ibnul Mubarok, "Kedua mataku ini tidak pernah melihat pemberi nasehat yang paling bagus dari umat ini kecuali Ibnul Mubarok."
[Shifatush Shofwah, 1/438]
Nu’aim bin Hammad mengatakan, "Ibnul Mubarok biasa duduk-duduk sendirian di rumahnya. Kemudian ada yang menanyakan pada beliau, "Apakah engkau tidak kesepian?" Ibnul Mubarok menjawab, "Bagaimana mungkin aku kesepian, sedangkan aku selalu bersama Nabi shollaLlahu ‘alaihi wa sallam?" [Idem] Maksudnya, Ibnul Mubarok tidak pernah merasa kesepian karena sibuk mempelajari jalan hidup Nabi shollaLlahu ‘alaihi wa sallam
baca juga :
Allah Ta’ala berfirman:
"Dan semua kisah dari rosul-rosul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (QS. Hud: 11)
Oleh karena itu, para salaf sangat senang sekali mempelajari kisah-kisah orang sholih agar bisa diambil teladan sebagaimana mereka katakan berikut ini.
Basyr bin Al-Harits Al-Hafi mengatakan,
"Betapa banyak manusia yang telah mati (yaitu orang-orang yang sholih) membuat hati menjadi hidup karena mengingat mereka. Namun sebaliknya, ada manusia yang masih hidup (yaitu orang-orang fasik) membuat hati ini mati karena melihat mereka."
[Shifatush Shofwah, Ibnul Jauziy]
Itulah orang-orang sholih yang jika dipelajari jalan hidupnya akan membuat hati semakin hidup, walaupun mereka sudah tidak ada lagi di tengah-tengah kita. Namun berbeda halnya jika yang dipelajari adalah kisah-kisah para artis, yang menjadi public figure. Walaupun mereka hidup, bukan malah membuat hati semakin hidup. Mengetahui kisah-kisah mereka membuat kita semakin tamak pada dunia dan gila harta.
Imam Abu Hanifah juga lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai bab fiqih. Beliau rahimahuLloh mengatakan,
"Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai dari pada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka."
[Al-Madkhol, 1/164, Mawqi’ Al-Islam]
Begitu pula yang dilakukan oleh Ibnul Mubarok yang memiliki nasehat-nasehat yang menyentuh qolbu. Sampai-sampai ‘Abdurrahman bin Mahdi mengatakan mengenai Ibnul Mubarok, "Kedua mataku ini tidak pernah melihat pemberi nasehat yang paling bagus dari umat ini kecuali Ibnul Mubarok."
[Shifatush Shofwah, 1/438]
Nu’aim bin Hammad mengatakan, "Ibnul Mubarok biasa duduk-duduk sendirian di rumahnya. Kemudian ada yang menanyakan pada beliau, "Apakah engkau tidak kesepian?" Ibnul Mubarok menjawab, "Bagaimana mungkin aku kesepian, sedangkan aku selalu bersama Nabi shollaLlahu ‘alaihi wa sallam?" [Idem] Maksudnya, Ibnul Mubarok tidak pernah merasa kesepian karena sibuk mempelajari jalan hidup Nabi shollaLlahu ‘alaihi wa sallam
baca juga :
- Pentingnya Sabar dan Ikhlas dalam Hidup menurut al-quran dan hadits
- Manusia yang sebenar benarnya Bangkrut Saat Kiamat
- Kunci rahasia menjadi Muslim yang sukses
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan
disana-sini dalam artikel ini … Itu hanyalah dari kami … dan kepada
Allah SWT., kami mohon ampunan …
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …
Silahkan DI SHARE jika menurut sahabat artikel Pentingnya Mempelajari Kisah Orang-Orang Sholih ini bermanfaat ….
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …
Silahkan DI SHARE jika menurut sahabat artikel Pentingnya Mempelajari Kisah Orang-Orang Sholih ini bermanfaat ….