Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
SubhanAllah Alhamdulillah Allahu Akbar.
Duhai ukhty yang berhijab modis
Wahai saudari yang alhamdulilah telah meniatkan dan
mengistisqomahkan dirimu untuk menunaikan perintahNya menutup aurat. Duhai
ukhty hijabku memang tidak modis, dalam hati kecil memang terbesit untuk
behijab modis sepertimu, lihatlah di mataku saja kau begitu cantik, menarik
untuk di lihat dengan balutan kain yang kau padu padankan pernak pernik,
subhanallah ukhty cantik sekali.
Ukhty bukan maksudku menuliskan ini untuk menjatuhkanmu,
bukan ukhty tapi ini semata-mata karena aku sayang padamu sebagai saudari
sesama muslim, mohon ukhty jangan salah paham sebab aku menuliskan ini pun
dengan perasaan sedih.
Ukhty, lihat dan bacalah surat al-azhab 59 dan an-nur 31,
bahwa menutup aurat harus menutupi bagian dada, dan ingatkah engkau bahwa islam
mengajarkan berbagai hal termasuk dalam masalah tabaruj , barangkali kau
melupakan tentang tabaruj , berhias diri yang berlebihan, syar’i kah jilbab mu
ukhty , aku dan kawan-kawanku yang kau prasangkakan terosris dengan jilbab
panjang berdobel-double ini saja masih merasakan ketakutan mengenai jilbab yang
kami kenakan.
Pahami ukhty, jangan salah paham dulu ini bukan tentang
menyudutkanmu, tapi tahukah engkau apa yang sebenarnya kami rasakan, Rasulullah
bersabda :
“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya
, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia
dengan cambuknya dan wanita yang kasiyat yang artinya (berpakaian tapi
telanjang ,baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya ), mailat
mumilat ( bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang,) kepala mereka
seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak mendapat baunya,
padahal baunya didapati dengan perjalanan demikian dan demikian. Hadist riwayat
Muslim “
Coba ukhty perhatikan hadist yang diatas tadi, ancamannya
demikian keras sehingga para ulama memasukkannya dalam dosa-dosa besar. Betapa
banyak wanita muslimah yang seakan-akan menutupi badannya , namun pada
hakekatnya telanjang. Maka dalam pemilihan bahan jilbab dan penggunanya ataupun
pakaian juga harus diperhatikan.
1. Karena bahan yang tipis itu dapat menggambarkan bentuk
tubuh dan tidak dapat disembunyikan.
2. Karena hijab yang kau pasangkan aksesoris berlebihan di
kepalamu yang membuat siapapun tertarik ingin melihatnya, menyebabkan
menggagalkan ikhwan yang berusaha menjaga pandangan
3. Karena hijab modis yang kau gunakan harganya jauh lebih
memukau dari jilbab-jilbab sederhana kami, bukankah uang itu seharusnya bisa di
hemat untuk pembelian yang lebih bermanfaat
4. Karena hijab modis yang kau gunakan menyerupai wanita
biara gereja
Ukhty, membaca ini jangan membuat kau memutuskan untuk
berhenti dan menutup aurat , justru catatan ini untuk mengajak kepada kebaikan,
bagaimana menutup aurat yang sesuai dengan syari’at islam, Ukhty kecantikan itu
mutlak hanya dapat dinikmati imam-mu.
Maka semoga aku sendiri dapat terus istiqomah dalam
berjilbab syar’i dan semoga ukhty yang berjilbab modis dapat memperbaiki dalam
menutup auratnya. Aku bukan hendak sok suci- pahamilah aku juga manusia dan
pasti memiliki kesalahan,
Ukhty, jangan takut di bilang teroris, ini mutlak perintah
Allah, maukah kau sia-sia dalam menutup aurat ? sudah panas di dunia tapi
kembali panas di neraka ?
Semoga kita semua sama-sama memahami,
Pada kenyataannya, muslimah di negeri ini ternyata sudah tak
lagi berpedoman pada “bagaimana seharusnya” tapi “seperti apa musimnya”.
Kenyataan nya ini bisa dilihat dari busana-busana yang mereka kenakan
sehari-hari. Banyaknya muslimah yang melepaskan jilbabnya demi keikut
sertaannya dalam happening fashion disebabkan diperkenalkannya budaya barat
yang mengedepankan kebebasan daripada kesopanan. Juga karena digemborkannya
pandangan-pandangan buruk tentang jilbab yang seharusnya menjadi dress code
seorang muslimah. Jilbab itu cermin penjajahan wanita, jilbab itu bikin gerah,
jilbab itu kuper, jilbab itu gak gaul, jilbab itu akan membuat kita lebih
terlihat tua dan tidak modis, dan stigma-stigma buruk lainnya.
Mereka lebih sibuk mencari pakaian yang trendy daripada
mengenakan jilbab syar’i. Pengaruh budaya asing yang tidak dibarengi dengan
filter iman, telah memporakporandakan kepribadian generasi muda Islam di negeri
ini. Keseharian mereka lebih disibukkan dengan peniruan-peniruan gaya hidup bebas seperti yang dikampanyekan oleh zionisme
internasional melalui media massa
yang telah dikuasainya.
Jika dahulu busana-busana minimalis atau lebih tepatnya
animalis ini adalah budaya asing yang dicemooh dan dilecehkan, tapi hari ini
justru sebaliknya. Jilbablah yang saat ini menjadi bahan cemoohan dan hinaan
sedangkan busana animalis ini menjadi sangat digemari oleh generasi muda di
negeri ini. Dari anak TK sampai ibu-ibu kini berlomba-lomba mengenakan legging,
jeans atau hotpants. Mereka tak lagi melihat pantas atau tidak, tapi modis atau
tidak.
Modis, gaul, gaya,
trendy dan istilah lainnya ini telah menjadi pedoman baru generasi muda kita.
Sedangkan Islam tidak mengenal semua istilah itu. Yang ada pada Islam hanyalah
satu, yaitu Syar’i, TITIK. Istilah-istilah itu adalah propaganda musuh dalam
rangka menghancurkan moral umat Islam. Agar umat Islam meninggalkan
identitasnya dan mengikuti gaya
hidup animalis mereka. Jadi, patokan yang seharusnya itu bukan Trendy atau
tidak, tapi Syar’i atau tidak. Kalau tidak syar’i berarti salah.
Sebagai manusia yang mengaku beragama Islam tentunya kita
harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada pada Islam. Termasuk tentang tata
cara berpakaian yang baik menurut Islam, bukan menurut desainer hijab.
Jilbab adalah Dress Code seorang Muslimah.
Tidak ada identitas seorang Muslimah selain dengan
mengenakan Jilbab. Seperti itulah Allah SWT dalam firmannya,
Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.’ [Qs. al-Ahzab : 59]
Jika tidak, maka entah dengan bukti apa mereka menunjukkan
ciri keIslamannya, karena tidak ada cara lain yang Allah Subhanahu wa ta’ala
perintahkan selain dengan jilbab.
Jika kita bangga dengan keIslaman kita, seharusnya kita juga
bangga dengan Jilbab kita. Jika orang kafir punya budaya dan fashion sendiri,
Islam juga punya. Jika mereka dengan bangga dan berani mempertontokan kekafiran
mereka, kenapa kita harus malu untuk memperlihatkan Islam kita.
Dengan berjilbab, seorang muslimah berarti telah menegaskan
bahwa dirinya adalah seorang Muslim. Tapi bagaimana dengan seorang muslimah
yang tidak berjilbab. Apakah mereka bisa dikatakan seorang Muslim? Sedangkan
ciri satu-satunya seorang Muslimah adalah dengan Jilbabnya. Bukan KTPnya. Maka
jilbab adalah dress code seorang Muslimah. Maka katakanlah “Aku seorang wanita
Muslim, makanya aku berjilbab”. Jika ada seorang wanita Muslim tapi tidak
berjilbab lalu ia berkata, “Aku juga seorang Muslim”. Maka tanyakanlah
kepadanya, “Apa bukti keIslamanmu, sedang kamu tidak berjilbab?”
Modifikasi Jilbab
Untuk memenuhi keinginan fashion, munculah segelintir orang yang
memodifikasi jilbab. Mereka berkeyakinan bahwa dengan berjilbab juga kita bisa
tetap terlihat modis dan trendi. Dengan alasan itu mereka memodifikasi
jilbabnya, lahirlah jilbab modis. Mereka mengatur ketentuan jilbab mereka
sendiri dengan cara merubah pola, yang tadinya jilbab hanya gaun gelap yang
diulurkan ke seluruh tubuh, kini telah berubah menjadi potongan-potongan kain
warna-warni yang dibalutkan keseluruh tubuhnya.
Katakanlah Hijabers Community, komunitas ini seolah ingin
membuktikan bahwa dengan berjilbab mereka masih bisa tampil cantik, anggun,
menawan dan trendi tentunya. Padahal jilbab yang mereka perlihatkan justru jauh
dari jilbab syar’i sebagaimana seharusnya. Lekukan tubuh yang masih terlihat,
dada yang belum tertutupi sempurna, gaun yang warna-warni nan memikat syahwat
serta penampilan mereka yang centil dan manja yang tidak menunjukkan Hijab
dalam arti yang sebenarnya.
Penampilan mereka menunjukkan niat mereka. Jika memang
niatnya adalah berjilbab secara syar’i maka jelas, jilbab syar’i bukan seperti
yang mereka perlihatkan. Karena mereka masih diperbudak fashion, maka mereka
akan terus mencari jalan utuk memenuhi panggilan fashion itu. Ingin tampil
trendy atau Syar’i? Kenapa tidak mempopulerkan Hijab Syar’i saja. Apakah hijab
syar’i itu tidak membuat mereka cantik? Apakah jilbab syar’i itu tidak membuat
mereka menawan? Jawabannya YA. Karena Islam tidak menilai kecantikan seseorang.
Yang dinilai dalam Islam adalah ketaatan seseorang. Bagaimana kita taat pada
perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala tanpa tawar menawar. Semoga lambat laun
komunitas yang kini semakin digemari anak muda ini merubah hijab modis mereka
menjadi hijab yang sesuai dengan ketentuanNya.
Syar’i atau Trendy
Kedua istilah ini sepertinya telah menjadi dilema dalam
benak generasi muda kita saat ini. Saat mereka tahu bahwa mengenakan jilbab
Syar’i itu wajib hukumnya, pada saat yang sama mereka juga disuguhkan dengan
pemandangan fashion yang menggelitik mereka untuk mencoba. Dalam keadaan
seperti ini seharusnya mereka lebih memperdalam keilmuan agama mereka, tetapi
kebanyakan malah mengabaikannya.Maka akhirnya terlepaslah jilbab, karena memang
godaan setan itu lebih kuat dan menggiurkan. Akhirnya kita terpedaya dan
merelakan diri dalam kehinaan.
Padahal sebenarnya kita tidak dapat apa-apa dengan kita
mengikuti fashion itu. Yang didapatkan hanya “perkiraan/perasaan” kita terhadap
orang lain yang berkata bahwa kita cantik. Tetapi tidak dengan jilbab Syar’i.
Jilbab Syar’i menunjukkan ketundukan kita kepada Syariat Allah subhanahu wa
ta’ala. Dan itu adalah ibadah.
Syar’i itu kententuan Allah subhanahu wa ta’ala sedangkan
trendy, gaul dll itu hanya anggapan manusia. Pilih mana?
“Barang siapa ada hambaKu yang tidak ridho dengan
ketentuanKu dan dia tidak mau bersyukur atas nikmatKu dan dia tidak mau
bersabar atas ujian dan cobaan yang Aku berikan maka kata Allah silakan dia
keluar dari kolong langitKu dan silakan cari Tuhan selain Aku.” Hadits Qudsi
Wahai Ukhty, masih mau kah berhijab MODIS ??
Wallahu A’lam Bishawab…
baca juga :
- Meremehkan Hijab dan Hukum Wanita Yang Tidak Berjilbab dalam Islam
- Perempuan yang dimurkai Allah dalam agama islam
- Cara setan menggoda manusia dari 4 penjuru
Maaf Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam artikel
ini...
Itu hanyalah dari kami... dan kepada Allah SWT kami mohon ampunan dan
Semoga Allah SWT memberi kekuatan untuk kita amalkan dan Semoga
Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya... Amin
ayooooo berhijab syar’i
Salam Ukhuwah..
Wa’alaikum sallam warohmatullahi wabarokatuh.
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar
Walahaulawala Quwwata illabilla hil ‘aliyil ‘azhim. Allahumma sholli ‘ala
Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad. Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih
Silahkan DI SHARE ke rekan anda jika menurut anda Dibalik pesona wanita yang berhijab modis ini bermanfaat...